Ebook Hukum, Rancangan Klasik Untuk Membangun Masyarkat Merdeka - Frederic Bastiat


Judul Ebook : Rancangan Klasik Untuk Membangun Masyarkat Merdeka

Tebal Ebook : 121 Halaman

Bahasa           : Indonesia

Di dalam buku ini, Bastiat menelaah hukum dengan kaca- mata seorang ekonom. Karenanya, ia mendefinisikan hukum sebagai “organisasi dari hak individu secara kolektif untuk membela diri secara sah”. Posisi Bastiat jelas. Karena insting manusia adalah merampas, maka hukum, dilaksanakan oleh pemerintah, perlu ada untuk melindungi hak milik serta menghindari perampasan. Hukum menjadi senjata melawan ketamakan. Masalahnya, yang menulis hukum manusia juga. Apalagi dengan terkonsentrasi pada orang-orang tertentu saja, hukum menjadi rentan atas penyalahgunaan. Ketika penya- lahgunaan dilakukan secara kolektif dengan dalih hukum, tejadilah ‘perampasan sah’ (legal plunder). Hukum pun menjadi senjata bagi ketamakan. Selama ketamakan dan filantropi palsu tidak dapat dibuat disinsentif-nya, maka penyelewengan hukum niscaya terus terjadi. Dan negara menjadi sarana perampasan.

Bastiat membangun struktur argumennya dalam buku in dengan fokus pada tiga hak asasi manusia: hidup/individualitas, kebebasan, hak milik. Ketiganya disebut Bastiat sebagai “anugerah Tuhan”. Dalam keseharian ketiganya menghadapi musuhnya masing-masing: perbudakan, penindasan, dan perampasan. Hukum dibuat untuk menghindari ketiga hal terakhir menguasai ketiga hal yang pertama. Namun hukum juga bisa mengakibatkan sebaliknya. Maka salah satu hal yang perlu dilakukan sebelum menganalisis hukum adalah melepaskan anggapan bahwa hukum pasti adil. Sekali lagi, ia buatan sekelompok manusia, jadi kemungkinan bahwa ia justru bertentangan dengan keadilan tidak boleh dinafikan. Hukum baginya, seharusnya dipandang secara negatif (untuk mencegah ketidakadilan), alih-alih positif (untuk mengorganisasikan keadilan).

Agar hukum bisa berfungsi sebagaimana mestinya, Bas-tiat menganjurkan pendekatan ekonomi sederhana: buat biaya perampasan lebih besar daripada manfaatnya. Salah satu caranya adalah jadikan ia lebih menyakitkan dan lebih berbahaya ketimbang bekerja secara sah. Sekarang prinsip sederhana ini memang diadopsi cukup luas dalam subdisiplin ilmu ekonomi dan hukum. Lihat misalnya karya-karya Gary S.

Becker dan Richard Posner di University of Chicago. Ada dua komponen insentif-disinsentif dalam fungsi kepuasan calon kriminal: probabilita tertangkap serta besarnya hukuman. Kedua faktor ini harusnya masuk dalam pertimbangan calon kriminal ketika akan melakukan aksinya. Karena itu, hukum perlu mempertimbangkan bagaiman kombinasi optimal keduanya agar menciptakan mekanisme insentif-disinsentif yang meminimalkan kejahatan. Itu dasar model-model analisis yang ada sekarang, dengan asumsi utama “manusia merespon insentif”. Hampir 200 tahun lalu Bastiat menekankan pentingnya diktum ini, sebuah prinsip yang juga sudah dibicarakan dalam bentuknya yang lain oleh Adam Smith jauh sebelum Bastiat.






 BACA ONLINE Frederic Bastiat
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments