Ebook Kapital III - Pembagian Laba Menjadi Bunga dan Laba Usaha - Karl Marx


Judul Ebook : Kapital III - Pembagian Laba Menjadi Bunga dan Laba Usaha

Tebal Ebook : 296 Halaman

Bahasa           : Indonesia

Dalam pertimbangan pertama kita mengenai tingkat laba umum atau tingkat laba rata-rata (Bagian Dua buku ini), kita masih belum mendapatkan tingkat ini di depan kita dalam bentuk jadinya, karena penyetaraan yang menghasilkannya masih tampak semata-mata sebagai suatu penyetaraan kapital-kapital industri yang diberlakukan di berbagai bidang. Ini ditambahkan dalam Bagian Empat, di mana kita mendiskusikan partisipasi kapital komersial dalam penyetaraan ini, dan laba komersial. Tingkat umum laba dan laba rata-rata kemudian disuguhkan di dalam batas-batas yang lebih ditentukan daripada sebelumnya. 

Dalam kelanjutan proses analisis kita mesti diingat/diperhatikan bahwa manakala kita berbicara mengenai tingkat laba umum atau laba rata-rata mulai dari sekarang, ini dalam arti belakangan, yaitu selalu dalam hubungan dengan bentuk jadi tingkat rata-rata itu. Karena ini sekarang sama bagi kapital industri dan kapital komersial, maka juga tidak diharuskan lagi membuat suatu perbedaan antara laba industri dan laba komersial, begitu itu merupakan suatu persoalan dari tingkat laba rata- rata ini. Apakah kapital diinvestasikan secara industri dalam bidang produksi, atau secara komersial dalam bidang sirkulasi, ia menghasilkan laba setahun rata- rata sebanding dengan ukurannya.

Atas dasar produksi kapitalis, uang –diambil di sini sebagai pernyataan independen dari suatu jumlah nilai, entah ini sungguh-sungguh berada dalam uang atau dalam komoditi– dapat ditransformasi menjadi kapital, dan melalui transformasi ini ia diubah dari suatu nilai tetap tertentu menjadi suatu nilai swavalorisasi yang dapat meningkatkan dirinya sendiri. Ia menghasilkan laba, yaitu  ia memungkinkan si kapitalis menarik dan menguasai untuk dirinya sendiri suatu kuantitas tertentu kerja yang tidak dibayar, produk surplus dan nilai-lebih. Dengan cara ini uang itu menerima, di samping nilai-pakai yang dimilikinya sebagai uang, suatu nilai-pakai tambahan, yaitu kemampuan untuk berfungsi sebagai kapital. Nilai-pakainya di sini terdiri justru atas laba yang diproduksinya ketika ditransformasi menjadi kapital. Dalam kapasitas kapital potensial ini, sebagai suatu alat pada produksi laba, ia menjadi sebuah komoditi, namun suatu jenis komoditi istimewa. Atau yang berarti sama, kapital menjadi suatu komoditi.

Mari kita anggap tingkat laba rata-rata setahun sebagai 20 persen. Dalam kondisi-kondisi rata-rata, karenanya, dan dengan tingkat kecerdasan dan aktivitas rata-rata yang cocok bagi tujuan yang dimaksudkan, sebuah mesin dengan suatu nilai sebesar £100 yang dipakai sebagai kapital menghasilkan suatu labasebesar £20. Demikian seorang yang mempunyai £100 untuk digunakan memegang dalam tangannya kekuasaan untuk membuat £100 ini menjadi £120, dan dengan demikian menghasilkan suatu laba sebesar £20. Yang dimilikinya itu ialah suatu kapital potensial sebesar £100. Jiika orang ini mengalihkan £100-nya selama setahun pada seseorang lain, yang sesungguhnya menggunakannya sebagai kapital, maka ia memberikan pada orang itu kekuasaan untuk memproduksi £20 laba, suatu nilai-lebih yang tidak berongkos apapun baginya dan yang untuknya ia tidak membayar sesuatu kesetaraan. Jika orang kedua itu membayar pada pemilik £100 itu tadi suatu jumlah, misalnya sebesar £5 pada akhir tahun, yaitu suatu bagian dari laba yang dihasilkan, yang ia bayar dengan ini ialah nilai-pakai dari £100 itu, nilai-pakai dari fungsi kapitalnya, fungsi untuk memproduksi suatu laba sebesar £20. Bagian dari laba yang dibayar dengan cara ini disebut bunga, yang dengan demikian bukan apapun kecuali suatu nama tertentu, suatu judul khusus, untuk suatu bagian dari laba yang harus dibayar oleh yang sesungguhnya berfungsi sebagai kapitalis kepada pemilik kapital itu, sebagai ganti mengantonginya sendiri.






 BACA ONLINE | Karl Marx
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments