Ebook Rumah Bambu - Y.B. MANGUNWIJAYA

Judul Ebook : Rumah Bambu

Tebal Ebook : 216 Halaman

Bahasa           : Indonesia

Ada satu peristiwa dalam hidup Romo Mangunyang di kemudian hari menjadi cerita “legendaris”. Seorang teman menyebut peristiwa itu sebagai tragedi lem kanji. Suatu ketika Romo Mangun menyuruh salah seorang pembantunya membuat lem kanji. Kebetulan Romo sedang membutuhkan banyak lem, sementara ia enggan membelinya di toko. Selain mahal dan bikin boros, memang demikianlah prinsipnya: jangan mudah membeli sesuatu yang sebenarnya dapat dibuat sendiri. Lem kanji yang dipesan pun jadi. Celaka, Romo bukannya senang tetapi malah marah. Sebab, lem kanji itu terlalu banyak sehingga mubazir. Sambil marah Romo mengambil piring, sendok, garam, lalu menyodorkan kepada si pembuat lem kanji itu dan menyuruh memakannya. Kami tidak tahu bagaimana kelanjutan ceritanya, tapi peristiwa itu benar-benar terjadi.

Suatu hari Romo Mangun menangkap basah seseorang sedang me mangkasi dahan-dahan pohon yang merimbun dan menjuntai di halaman depan rumahnya di Kuwera. Maksudnya: supaya halaman rumah Romo ke- lihatan lebih terang dan rapi. Tetapi Romo malah berang. Sambil berceloteh tentang perlunya menjaga sumber air, lingkungan alami dan sebagainya, ia meminta agar orang itu menyambung-nyambung kembali dahan-dahan itu ke pohonnya, entah bagaimana caranya. Kami pun tidak tahu bagaimana kelanjutan ceritanya, tapi peristiwa itu memang terjadi.

Itulah sekelumit dari kehidupan sehari-hari Romo Mangun. Lucu, aneh, dan mungkin menjengkelkan. Dan ia seorang tokoh dengan nama besar. Di balik nama besarnya, ternyata ia paling senang dan bangga dengan “status sosial”-nya sebagai manusia biasa, manusia sehari-hari. Sebagai manusia sehari-hari, tokoh kita ini masih sempat mengingatkan anak-anak asuh- nya agar kalau menaruh serbet untuk mengelap piring harus digantungkan, kalau menaruh sendok pegangannya harus di atas, kalau makan jangan berlebihan, dan sebagainya. 

Suatu siang ia beserta sejumlah anak asuhnya duduk mengelilingi meja makan. Di meja makan tersedia satu toples kue stik sebagai makanan kecil. Anak-anak dipersilakan mengambil kue stik itu bergiliran. Anak yang mendapat giliran pertama dengan bernafsu langsung mengambil satu genggam. “Jangan rakus! Ambil satu dulu!” kata Romo dengan keras.






 BACA ONLINE Y.B. MANGUNWIJAYA
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments