Ebook Anarkhisme dan Revolusi Sosial - Alexander Berkman


Judul Ebook : Anarkhisme dan Revolusi Sosial

Tebal Ebook : 230 Halaman

Bahasa           : Indonesia

APAKAH ANARKHISME ITU
KEKERASAN?
Anda telah mendengar bahwa kaum anarkhis melemparkan bom, bahwa mereka mempercayai kekerasan, dan bahwa anarki memiliki arti ketidakteraturan dan kekacauan.

Tidaklah mengagetkan bahwa anda akan berpikir seperti itu. Pers, di mimbar, dan setiap orang di dalam pemerintahan memasukkannya secara terus menerus ke dalam telinga anda. Tetapi kebanyakan dari mereka mengetahui lebih banyak, bahkan ketika mereka memiliki sebuah alasan untuk tidak mengatakan yang benar kepada anda. Sudah saatnya anda mendengarkannya.

Saya bermaksud untuk berbicara kepada anda secara jujur dan terang terangan, dan anda bisa memegang kata-kata saya, karena kebetulan saya adalah salah satu dari mereka yang anarkhis, yang dituding sebagai orang yang melakukan kekerasan dan penghancuran. Saya pasti mengetahuinya, dan tidak ada satupun yang perlu saya disembunyikan.

"Sekarang benarkah anarkhisme itu memiliki arti ketidakteraturan dan kekerasan?" anda bertanya-tanya. 
Tidak, kawan, adalah kapitalisme dan pemerintah yang mempertahankan ketidakteraturan dan kekerasan. 

Anarkhisme sangat merupakan kebalikannya; ia memiliki arti keteraturan tanpa pemerintah dan keadilan tanpa kekerasan. "Tetapi apakah hal itu mungkin?" anda bertanya. Hal itulah yang baru akan kita bahas sekarang ini.
Tetapi pertama-tama kawan anda ingin mengetahui apakah kaum anarkhis tidak pernah melempar bom atau pernah menggunakan kekerasan.
Ya, kaum anarkhis pernah melempar bom dan kadang-kadang mengambil jalan kekerasan.

"Itulah dia!" kawan anda berseru. "Saya sudah memperkirakannya." Tetapi janganlah kita terburu-buru. Apabila kaum anarkhis kadang-kadang menggunakan kekerasan apakah itu harus berarti bahwa anarkhisme adalah kekerasan? Tanyakan kepada diri anda sendiri pertanyaan ini dan cobalah jawab dengan jujur. Untuk melakukan pelemparan bom dan kekerasan? Anda akan sangat marah terhadap tudingan itu. Anda akan menjawab, hal itu hanya berarti bahwa di bawah kondisi tertentu seseorang mungkin harus mengambil jalan kekerasan. Orang itu bisa saja seorang demokrat, seorang monarkis, seorang sosialis, Bolshevik, ataupun anarkhis.

Anda akan menemukan bahwa hal ini dapat berlaku pada semua orang dan pada setiap saat. Brutus membunuh Caesar karena ia takut kawannya berniat untuk mengkhianati republik dan menjadi raja. Itu bukan berarti bahwa Brutus "tidak mencintai Caesar tetapi ia lebih mencintai Roma." Brutus bukan seorang anarkhis. Ia adalah seorang republikan yang setia.






 BACA ONLINE Alexander Berkman
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments