Ebook Konflik dan Reformasi-TNI di Era SBY - Azca dan Cahyono


Judul Ebook : Konflik dan Reformasi-TNI di Era SBY

Tebal Ebook : 165 Halaman

Bahasa           : Indonesia

Perjalanan transisi menuju demokrasi di Indonesia menapaki tahap baru pada tanggal 20 September 2004 lalu: ketika segenap rakyat menyalurkan hak politiknya untuk memilih presiden baru secara damai dan demokratis dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) putaran kedua. 

Inilah pertama kalinya dalam sejarah rakyatIndonesia memilih secara langsung pemimpin politik tertingginya. Sebelumnya, tahap Pemilihan Umum (Pemilu) untuk anggota parlemen dan Pilpres putaran pertama juga berlangsung secara relatif aman, jujur, dan demokratis, serta mendapat penghargaan luas di panggung internasional. Demikianlah: Indonesia memasuki babak baru pelembagaan sistem politik demokratis secara terhormat dan bermartabat, dan menjadi negara demokratis dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.

Terpilihnya Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Muhammad Jusuf Kalla (MJK) sebagai Presiden dan Wakil Presiden baru periode 2004-2009 juga menandai perubahan penting di lanskap sosial politik Indonesia. Dicalonkan oleh Partai Demokrat (PD) yang berusia muda, serta didukung oleh sejumlah partai-politik bersuara kecil (Partai Bulan-Bintang [PBB], Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia [PKPI] serta belakangan Partai Keadilan Sejahtera [PKS]), pasangan SBY-MJK berhasil mengumpul- kan dukungan melintasi batas-batas golongan dan

partai politik. SBY-MJK berhasil mengalahkan pasangan Megawati Sukarnoputri-Hasyim Muzadi yang didukung oleh koalisi sejumlah partai politik bersuara besar: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golongan Karya (Golkar), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bintang Reformasi (PBR), dan Partai Damai Sejahtera (PDS). Meski tanpa didukung oleh Parpol besar, serta bukan berasal dari organisasi kemasyarakatan berbasis massa luas seperti NU dan Muhammadiyah, SBY-MJK ternyata mampu meraih dukungan terbesar dari rakyat Indonesia—menurut data KPU terakhir 60,8 persen pemilih.






 BACA ONLINE Azca dan Cahyono
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments