Ebook Perjuangan Kita - Sutan Syahrir


Judul Ebook : Perjuangan Kita

Tebal Ebook : 40 Halaman

Bahasa           : Indonesia

Keadaan setelah dua bulan 
berdirinya Republik Indonesia 
dapat kita gambarkan seperi berikut: 

Harapan dan keinginan untuk serta akan dapat mempertahankan kemerdekaan kita, umum ada pada segala lapisan bangsa kita. Belum pernah di tahun-tahun yang lalu gerakan kemerdekaan memuncak seperi sekarang. Terutama pada pemuda, tampak bahwa segenap jiwanya dipasangkan padaperjuangan kemerdekaan kita. Akan tetapi, lambat laun rakyat banyak di desa dan di kota yang memperhebat perjuangan kita. 

Rakyat jelata turut tergolak ke dalam gerakan kemerdekaan, didorong oleh kegelisahan yang disebabkan oleh suasana masyarakatnya. Bagi rakyat jelata nyata bahwa semboyan “merdeka” itu idak saja berari Negara Indonesia yang berdaulat, pun idak pula saja bendera merah-puih baginya berari simbol persatuan dan cita-cita bangsa dan negara, akan tetapi terutama kemerdekaan dirinya sendiri dari sewenang-wenang, dari kelaparan dan kesengsaraan, dan merah-puih baginya terutama simbol perjuangannya itu, yaitu perjuangan kerakyatan. 

Ucapan-ucapan kegelisahan rakyat yang kerapkali merupakan perbuatan yang kejam serta pelanggaran hak milik dengan kekerasan,dapat dimengeri, jika dicari sebab-sebabnya lebih dalam. Selama iga setengah tahun penjajahan Jepang, sendi-sendi masyarakat di desa diobrak-abrik serta diruntuhkan dengan kerja paksa, dengan penculikan orang desa dijadikan romusha jauh dari tempat inggalnya, dijadikan serdadu, dengan penyerahan hasil bumi dengan paksa, dengan penanaman hasil bumi dengan paksa, dengan sewenang-wenang yang iada batasnya.

Demikian pula di antara rakyat jelata di kota, keidakpasian di dalam kedudukannya, menyebabkan kegelisahan. Beribu-ribu orang yang sebelum Jepang datang, mempunyai pencaharian sebagai kaum buruh, kehilangan mata pencahariannya. Berpuluh ribu orang-orang desa melarikan dirinya ke kota untuk meluputkan diri dari sewenang-wenang serta kelaparan yang ada di desa, berpuluh ribu pula orang pelarian romusha, heiho dan kerja paksa lainnya menambah bayaknya jiwa di kota yang idak mempunyai pencaharian yang tentu. Segala ini menyebabkan bahwa kegelisahan di dalam masyarakat di kota terus memuncak. Bahaya segala ini akan meletus di dalam pemberontakan dan kerusuhan terus bertambah besar untuk Jepang. 

Setelah Jepang rubuh dan ia bersedia untuk ditawan, sehingga kekuasaan pemerintahnya menjadi lemah, bahaya akan meledaknya tenaga yang terhimpun di dalam masyarakat itu, terus bertambah besar. Untuk menghindarkan bahaya itu macam-macam muslihat Jepang yang digunakannya; antara lain adalah diikhiarkannya untuk mengalirkan kegelisahan orang itu terhadap golongan-golongan lagi.

Kebencian yang tambah lama tambah besar terhadap jepang diputarkan oleh Jepang dengan agitasi dan propagandanya terhadap bangsa kulit puih, orang Tionghoa, pangrehpraja dan selanjutnya tak dapat kita mungkiri, bahwa propaganda dan agitasi Jepang itu banyak pengaruhnya dan berhasi juga baginya. Selama iga setengah tahun negeri kita dikuncinya dari luar negeri, sehingga kita idak mengetahui keadaan di luar dan ia leluasa menjual dustanya yang menjadi dasar propagandanya. Tatkala kebencian rakyat kita terhadap Jepang telah umum dan di sana-sini imbul kerusuhan, digunakannya perasaan kebangsaan kita untuk mendinginkan kepanasan terhadap dia.






 BACA ONLINE Sutan Syahrir
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments