Ebook Sosialisme Abad ke Duapuluh Satu - Martha Harnecker


Judul Ebook : Sosialisme Abad ke Duapuluh Satu

Tebal Ebook : 134 Halaman

Bahasa           : Indonesia

BUKU kecil yang sedang Anda pegang ini, sungguh sangat menarik. Marta Harnecker, sang penulis, betul-betul memanfaatkan ruang terbatas ini dengan sebaiknya-baiknya untuk mengekspresikan gagasan-gagasan dan penafsirannya tentang apa yang disebut mantan Presiden Republik Vene- zuela, almarhum Hugo Chavez Friaz sebagai ‘Sosialisme Abad Keduapuluh Satu.

Melalui buku ini, Harnecker membuktikan bahwa klaim tentang ‘Matinya Sosialisme’ dan ‘Liberalisme sebagai Akhir Sejarah’ adalah salah. Pada saat yang sama, ia juga menunjukkan bahwa pasca Perang Dingin, dunia bukannya semakin aman dan damai, tetapi semakin terpuruk dalam ancaman kemanusiaan akibat kemiskinan, ketidakadilan sosial, kerusakan lingkungan, rasisme, perdagangan manusia, politisasi agama, dan perang yang disebabkan oleh dianutnya ideologi kapitalisme-neoliberal. 

Pengalaman Amerika Latin, sebagaimana ditunjukkan oleh studi Reyga-das (2006), sejak diterapkannya kebijakan neoliberal pada 1990 hingga 2005, tingkat kesenjangan ekonomi antara kaya dan miskin di kawasan itu adalah yang terburuk di dunia. Misalnya, 10 persen lapisan teratas menerima hampir setengah (48 persen) total pendapatan, dimana di negara berkembang lainnya 10 persen teratas menerima ‘hanya’ 29.1 persen Dari tahun ke tahun, jurang pendapatan ini semakin lebar. Pada tahun 1970,satu persen penduduk kaya menerima pendapatan 363 kali dibanding satu persen penduduk miskin. Pada 1985, proporsi ini meningkat menjadi 417 kali. Pada dekadde yang sama, di tahun 1970, jumlah orang miskin mencapai 118 juta, dimana angka ini pada 1998 menyusut tinggal 82 juta orang.Tetapi, pada 1994 jumlah orang miskin kembali melesat menembus angka 210 juta, dan terus naik hingga mencapai 222 juta pada 2005.

Pada tingkat negara, seperti Paraguay, Brazil, Bolivia, dan Panama, mencatat rekor sebagai negara yang tingkat kesenjangan penduduknya menempati posisi teratas di planet ini. Di tingkat kota, potret kesenjangan antar penduduk juga sangat timpang. Buenos Aires, ibukota Argentina, misalnya, adalah salah satu kota dengan tingkat kesenjangan yang tertinggi di dunia. Di kota itu, rata-rata tingkat kemiskinan naik dari 4.7 persen popu lasi pada 1974, menjadi 57 persen seperempat abad kemudian.






 BACA ONLINE Martha Harnecker
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments