Ebook Penghematan Melawan Demokrasi - Albo dan Fenelli


Judul Ebook : Penghematan Melawan Demokras

Tebal Ebook : 56 Halaman

Bahasa           : Indonesia

PAHAM neoliberalisme tidak jatuh dari langit. Sebaliknya, doktrin ini lahir dari kondisi obyektif krisis kapitalisme. Oleh karena itu, percakapan mesti bertolak dari krisis di dalam sistem ini. Kapitalisme dan krisis merupakan dua sisi dari sekeping mata uang. Dalam sejarah hampir dua abad terakhir, sistem ini mengalami guncangan silih berganti. Sebelum 2008, krisis besar sudah berulang terjadi: 1820an, 1870an, 1930an, dan 1970an. Untuk memperpanjang nafas, sistem ini selalu berusaha keluar dari krisis dengan resep penghilang rasa sakit, tetapi tidak menyelesaikan akar masalah. Marx menganggap ketidakstabilan kapitalisme bersifat endogen. Artinya, krisis bukan sesuatu yang bersumber dari luar, tetapi tertanam di dalam sistem ini. 

Kestabilan atau ketidakstabilan kapitalisme diukur dari tingkat keuntungan (rate of profit), yakni rasio nilai keuntungan terhadap nilai investasi kapital dalam periode tertentu. Rasio ini menjelaskan apa kah investasi sukses, berjalan di tempat, atau jeblok. Krisis artinya jeblok, ditandai dengan gejala-gejala: investasi atau akumulasi kapital melambat atau merosot. Perusahaan-perusahaan besar memangkas jumlah tenaga kerja agar tetap bisa bertahan hidup. Perusahaan-perusahaan lebih kecil terpaksa tutup sama sekali dengan memecat semua buruhnya. Pengangguran merebak. 

Di Capital volume III, Marx menjelaskan teori tentang krisis dengan berpangkal pada hukum tendensi kemerosotan tingkat keuntungan (the law of the tendential fall in the rate of profit, LTFRP). Dia bilang, penyebab kemerosotan tingkat keuntungan adalah karena terjadi peningkatan komposisi kapital organik (organic composition of capital): yakni, nilai kapital konstan (value of constant capital) tumbuh lebih cepat dari nilai kapital variabel (value of variable capital). Kapital konstan meliputi mesin, pabrik, bahan baku; sementara kapital variabel adalah upah plus benefit yang diterima kelas pekerja. 

Kita tahu, didorong oleh kompetisi, kapitalisme memiliki kecenderungan untuk terus-menerus mengadopsi teknik-teknik produksi lebih mutakhir yang hemat tenaga kerja (labour-saving technology) agar produktivitas meningkat. Belanja untuk penggunaan mesin-mesin terbaru yang lebih produktif menjadi keharusan, tetapi dalam waktu yang sama memangkas jumlah pekerja, Inilah faktor mendasar yang menyebabkan terjadi kemerosotan tingat keuntungan yang kemudian bermuara pada krisis. Tetapi, Marx juga menjelaskan tentang kontra-tendensi (counter-acting) yang mencegah atau menunda krisis dalam waktu tertentu.

Misalnya, untuk mencegah krisis, kelas kapitalis berusaha meningkatkan tingkat keuntungan, dengan meningkatkan tingkat eksploitasi terhadap buruh dan menekan belanja konstan kapital. Eksploitasi ditingkatkan, misalnya melalui perpanjangan jam kerja atau melipat-gandakan beban kerja tanpa mengubah upah buruh. Beberapa ahli ekonomi-politik Marxis mencoba menguji validitas LTFRP dalam kasus-kasus krisis kapitalisme yang kerap berulang. Mengambil Amerika Serikat sebagai kasus, Andrew Kliman (2012) menunjukkan puncak tingkat keuntungan perusahaan-perusahaan di sana terjadi pada 1949 yang mencapai sekitar 45 persen, kemudian tendensinya terus merosot dalam 60 tahun kemudian, hingga mencapai di bawah 25 persen pada 2009. Kecenderungan sama juga terjadi di Eropa Barat. Dengan mengambil kasus Jerman, Perancis, dan Inggris, Duménil & Lévy (2004) menunjukkan terjadi trend kemerosotan tingkat keuntungan dalam periode 1965-1985. Dalam periode 1965-1974, tingkat keuntungan sekitar 18.6 persen, kemudian merosot menjadi 13.8 persen dalam periode 1975-1984. Kemerosotan tingkat keuntungan memperlambat akumulasi kapital dan mengakibatkan lonjakan pengangguran. Dalam periode yang sama, tingkat akumulasi merosot dari 4.8 persen (1965-1974) menjadi 2.3 persen (1975-1984). Sedangkan tingkat pengangguran meningkat dari 1.8 persen (1965-1974) menjadi 6.1 persen (1975-1984).






 BACA ONLINE Albo dan Fenelli
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments