Ebook Bintang Arasy - Said Muniruddin - (HMI)


Judul Ebook : Bintang Arasy

Tebal Ebook : 485 Halaman

Bahasa          : Indonesia

“Bintang Bulan”. Pada tahun 1994, sebuah naskah kuno, tanpa sengaja ditemukan oleh seorang jurnalis Italia bernama Enza Massa di perpustakaan Biblioteca Nationale Centrale Roma. Pada lembaran naskah terdapat sejumlah ramalan, yang salah satunya setelah diterjemahkan dimengerti, “Pada akhir masa, bintang bulan akan menguasai dunia”. Manuskrip yang tertanggal 1629 dan berjudul “Nostradamus Vatinicia Code” itu kemudian diketahui ditulis oleh Michel de Notredame, seorang futurolog kenamaan Eropa abad-14.

Tidak seperti karya-karyanya yang lain, kitab ini tidak pernah ia publikasikan. Nostradamus mewariskan manuskrip tersebut kepada anaknya. Anaknya yang kemudian menyerahkan kepada Pope Urban VIII untuk disembunyikan, dan baru ditemukan kembali hampir 400 tahun kemudian. “The Lost Book of Nostradami”, demikian judul yang diberikan The History Channel pada siaran resmi tanggal 28 Oktober 2007 silam. Bertahun-tahun sebelumnya, pakar prophecy dari berbagai universitas terkemuka dunia telah duduk bersama meneliti isi buku yang sudah lama menjadi rahasia kekristenan ini. Buku ini sendiri berisi 80 ilustrasi berwarna, diantaranya terdapat imej “pasukan” bulan bintang dengan kekuatan dan keberanian yang tidak terhentikan pada akhirnya di- sebutkan, “menguasai puncak bukit masa depan dan berada pada posisi eratas dari roda akhir kehidupan”.  

Dipercayai, Nostradamus sang mistikus besar berusaha tidak menampakkan ramalan-ramalannya kepada institusi kepausan Roma. Karena apa yang ia prediksikan adalah kehancuran keimanan gereja. Konon lagi, sebuah sketsa bertulisan latin menyebutkan nama pemimpin penaklukan dunia sebagai “The Hidden One”, bermiripan dengan “sosok gaib” dalam konsep al-Mahdi dalam beberapa petunjuk Nabi saw.

Yang membuat heran sejumlah pakar sejarah dari Barat adalah, bagaimana mungkin seorang seperti Nostradamus yang anti Islam itu justru secara jujur meramalkan bahwa orang-orang yang sekarang dilabeli teroris, tertindas, bodoh, dan terbelakang, akan mewarisi peradaban masa depan.  Banyak ramalan Nostradamus yang disebut-sebut jadi kenyataan, walaupun sebagiannya tidak pernah diketahui kebenarannya. 

Anda boleh percaya boleh tidak kepada ramalan-ramalan seperti itu. Namun kita telah cukup menyaksikan bagaimana akhir-akhir ini dunia barat mengidap syndrom islamofobia, merasa was-was dengan eksistensi “Bintang Bulan”. Berbagai serangan yang diarahkan ke dunia muslim, ada yang meyakini karena berlatar pada ramalan-ramalan kuno para intelektual-mistik mereka. Usaha membumi hanguskan Afghanistan, Irak, mungkin juga Iran; selain penguasaan minyak dan sumber-sumber alam, juga diyakini sebagai bagian untuk menjadikan ramalan bahwa “Islam sebagai pemilik masa depan” tidak pernah terjadi. Tetapi dunia tidak bisa menutup mata. Hari demi hari justru menunjukan realitas sebaliknya. Bukti-bukti revivalisme Islam semakin nyata, tidak pada kekuatan bersenjata, tetapi pada sisi etika pengetahuan dan kebenaran. Tidak hanya jumlah orang yang berbondong-bondong meng- anut Islam sebagai agama formal, ide-ide islami dalam ranah bisnis dan ekonomi juga tumbuh pesat di berbagai titik perdagangan dunia.

------------------------------------------
Penulis menggambarkan secara gamblang dan didukung oleh dalili-dalil naqli serta analogi-analogi yang sesuai, bahwa kebaikan diibaratkan sebagai cahaya, dan keburukan diibaratkan sebagai kegelapan. Sosok insan kamil digambarkan sebagai bintang 'arasy.

Dalam buku ini, penulis menjelaskan kualitas bintang 'arasy yang harus dimiliki oleh umat muslim agar bisa menjadi pemimpin yang berkualitas supaya dapat memajukan suatu negara. Karena kunci kemajuan suatu negara tidak bergantung pada letak geografis, sistem pemerintahan, atau bahkan kuantitas penduduk. Akan tetapi bergantung pada kualitas pemimpin dan rakyat, yang memiliki sifat adil dan ihsan.

Walaupun buku ini membahas tentang HMI, tetapi juga layak dibaca oleh masyarakat umum karena nilai universal buku ini layak dikonsumsi oleh siapapun. Buku ini juga sangat layak sebagai literature untuk leadership dan characterbuilding. Oleh karena itu, para kawula muda aktivis sangat disarankan untuk membaca buku ini. Wa Allahu A'lamu bi al-showab.






 BACA ONLINE Said Muniruddin
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments