Ebook Filsafat Islam - Dr. H.A. Khudori Soleh, M.Ag.


Judul Ebook : Filsafat Islam

Tebal Ebook : 323 Halaman

Bahasa          : Indonesia

Filsafat Islam sebagai bagian tidak terpisahkan dari khazanah pemikiran Islam, baik dari aspek kontens maupun sejarah perkembangannya, sesungguhnya bukan sesuatu yang sederhana. Banyak aspek dan hubungan yang harus dipahami, dijelaskan, dan diuraikan. Ketidaktelitian dalam mencermati, memilih, dan memilah persoalan inilah yang sering menyebabkan kita salah dalam menilai dan mengambil tindakan. Adanya sikap yang anti-fi lsafat di sebagian kalangan umat Islam atau anggapan bahwa filsafat Islam tidak lain adalah jiplakan dari Yunani, salah satu sebabnya adalah karena adanya kekurangtelitian tersebut.

Tulisan ini mencermati persoalan tersebut, berkaitan dengan akar atau sumber-sumber penalaran rasional dalam Islam yang dari sana kemudian berkembang menjadi sebuah sistem pemikiran logis dan filosofis.

Pemikiran-pemikiran fi lsafat Yunani yang masuk dalam pemikiran Islam, diakui banyak kalangan telah mendorong perkembangan fi lsafat Islam menjadi makin pesat. Meski demikian, seperti ditulis Oliver Leaman, hal itu bukan berarti filsafat Islam berasal dari terjemahan teks-teks Yunani tersebut atau hanya nukilan dari fi lsafat Aristoteles (384–322 SM) seperti dituduhkan Ernest Renan (1823–1892 M) atau dari Neo-Platonisme seperti dituduhkan Pierre Duhem (1861–1916 M). 

Pertama, belajar atau berguru tidak berarti hanya meniru atau membebek semata. Harus dipahami bahwa suatu ide dapat dibahas oleh banyak orang dan akan tampil dalam berbagai macam fenomena. Seseorang berhak mengambil sebagian gagasan orang lain, tetapi itu semua tidak menghalanginya untuk menampilkan teori atau fi lsafatnya sendiri. Aristoteles, misalnya, jelas merupakan murid Plato (427–348 SM), tetapi ia mempunyai pandangan sendiri yang tidak dikatakan gurunya. Begitu pula Baruch Spinoza (1632–1677 M), walau secara jelas sebagai pengikut Rene Descartes (1596–1650 M), tetapi ia dianggap mempunyai pandangan fi losofi s yang berdiri sendiri.

Hal seperti itulah yang juga terjadi pada para fi losof Muslim. Al-Farabi(870–950 M) dan Ibn Rusyd (1126–1198 M), misalnya, walau banyak diilhami oleh pemikiran fi lsafat Yunani, tetapi ia mempunyai pandangan sendiri yang tidak sama dengansebelumnya.






 BACA ONLINE Khudori Soleh
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments