Ebook Menalar Tuhan - Franz magnis - suseno


Judul Ebook : Menalar Tuhan

Tebal Ebook : 249 Halaman

Bahasa          : Indonesia

Buku ini ditulis oleh seorang guru besar filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara. Franz Magnis Suseno, sebagai seorang yang beragama, mencoba meluruskan nilai dan jalan kita  melihat ketuhanan secara lebih terang benderang dengan runtutan-runtutan pemikiran yang lebih terarah dan tidak terkesan subjektif. Buku ini – yang berkembang dari kuliah-kuliah ketuhanan yang diberikannya di kampus, dimaksudkan untuk  mengsingkroniskan pertanyaan tentang: apakah orang yang ingin berpikir jujur dan berkeyakinan humanis masih dapat percaya kepada tuhan?

Barangkali orang mengatakan bahwa pertanyaan ini di Indonesia tidak mendesak. Di Indonesia orang berkesan masih kental beragama. Kesannya, masalah di Indonesia bukan kekurangan, melainkan kelebihan-kelebihan ketuhanan. Tak ada hari dimana media tidak membawa berita yang berkaitan dengan agama dan orang-orang  berketuhanan. Di Indonesia, yang menjadi masalah bukan ketuhanan, melainkan bagaimana ketuhanan dapat dihayati dengan cara yang tidak bertentangan dengan kemanusiaan yang adil dan beradab.

Buku ini terbagi dalam delapan bab, bab pertama, sebagai bab pendahuluan, bertanya untuk apa dan bagaimana Tuhan perlu dinalar. Dalam bab kedua kita melihat betapa majemuk pengahayatan ketuhanan dalam umat manusia. Bab ini mau membantu agar kita tidak sempit mengira seluruh umat manusia mengahayati ketuhanan seperti kita sendiri. Bab ketiga menggariskan perubahan-perubahan mendalam dalam pengertian diri manusia di ambang modernitas dan apa dampaknya pada pengertian tentang ketuhanan. Dalam bab ke-empat buku ini membicarakan secara kritis lima tokoh ateisme modern paling berpengaruh: Feurbach, Marx, Freud, Nietzsche, dan Sartre. Salah satunya Nietzsche yang dengan lantangnya mengatakan “Allah telah mati!  dan kamilah yang membunuhnya. Tak ada tindakan lebih agung” (hal 76).

Bab lima membahas apa yang oleh Magnis Suseno anggap sebagai tantangan terbesar terhadap penalaran tentang Tuhan, yaitu agnostisisme, anggapan yang bertolak dari epistemologi Immanuel Kant – bahwa tentang Tuhan kita tidak dapat mengetahui sesuatu, jadi bahwa filsafat harus diam tentang Tuhan. Pembahasan ateisme dan agnostisme membuka jalan untuk bertanya secara positif: 






 BACA ONLINE Franz magnis - suseno
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments