Ebook Marijuana dan Autisme - Ellena Maggyvin, Rano K. Sinuraya


Judul Ebook : Marijuan dan Autisme: Sebuah Literatur Review

Tebal Ebook : 23 Halaman

Bahasa           : Indonesia

Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) merupakan kelainan neurodevelopmental yang dikarakterisasi dengan adanya gangguan sosial yang berkelanjutan pada kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara sosial; dan dalam perilaku, minat, atau kegiatan yang berulang (American Psychiatric Association, 2013). Umumnya, penderita ASD menunjukkan perilaku maladaptif, seperti agresi, self-injury dan mudah mengamuk, yang kemudian dapat menyebabkan stress yang berlebih pada keluarga dan lingkungan sekitarnya (Hastings et al, 2005; Lecavalier et al, 2006).

Perilaku agresi dari penderita ASD dikarakterisasi dengan perlakuan yang dapat mencelakakan baik dirinya sendiri dan orang lain baik secara verbal maupun fisik (seperti mengigit, memukul, mencelakai diri sendiri). Perilaku agresif dapat terjadi dalam berbagai cara termasuk dalam frekuensi, intensitas dan durasi.

Kombinasi dari efek negatif dan tingkat kejadian berulang dari perilaku agresif individual dengan ASD merupakan faktor penting dalam pengembangan obat untuk iritabilitas ASD (termasuk penanganan agresi, amukan, dan perilaku self-injury) (Kaartinen et al, 2014). Marijuana atau cannabis telah dikenal secara luas di dunia, dan sering diasosiasikan pada penyalahan penggunaannya. Marijuana merupakan daun dan kuncup bunga kering yang berasal dari tanaman Cannabis sativa dan biasanya dikonsumsi dengan cara dihisap, vaporisasi dan diminum (Mehmedic et al, 2010). Onset fisiologis dari marijuana tergantung dari rute administrasi yang digunakan dengan
puncak 30 menit setelah inhalasi dan 2-4 jam setelah diminum (Winstock et al, 2010). Penggunaan marijuana dalam pengobatan medis telah menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang disoroti. Akan tetapi, pada kenyataannya terdapat banyak keuntungan terapeutik yang dapat diperoleh dalam penggunaan cannabis dalam bahan baku obat-obatan.

Marijuana mengsandung lebih dari 60 zat cannabinoids yang memiliki efek farmakologis (Izzo et al, 2009). Baik ligan eksogen seperti cannabinoids dari marijuana dan ligan endogen atau endocannabinoids seperti anandamida dan 2-arachidonylglycerol, berperan dalam reseptor cannabinoids yang tersebar di seluruh tubuh dan kebanyakan terletak padaotak dan sumsum  tulangbelakang (Borrelli et al, 2013).






 BACA ONLINE Ellena Maggyvin, Rano K. Sinuraya
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments