Islam Tuhan Islam Manusia [Download pdf] - Haidar Bagir


Judul Ebook : Islam Tuhan Islam Manusia

Tebal Ebook : 326 Halaman

Bahasa           : Indonesia

Haidar Bagir dalam bukunya Islam Tuhan Islam Manusia (2017) mengingatan bahwa kita hidup di “Dunia Kita yang Sedang Meluruh”. Krisis yang dihadapi oleh umat manusia sekarang, yang menyebabkan lahirnya kerinduan kembali kepada semacam spiritualisme. Bukan hanya dunia yang sedang meluruh tapi juga kita berada di suatu zaman penuh kekacauan akibat dari perkembangan teknologi komunikasi massa yang mulai terasa bergerak di luar kendali. Di satu sisi, perkembang­an ini sangat membantu dalam peningkatan kemampuan berkomunikasi umat manusia; tapi di sisi lain, membuka kotak pandora yang memungkinkan orang memalsukan berbagai hal.

Teknologi sering membuat orang berfikir pragmatis. Ingin mencapai keridhaan Tuhan dan menggapai surga dengan cara instan. Hal inilah yang nantinya menjadi akar masalah lahirnya gerakan-gerakan radikal. Termasuk suatu paham divisif intra-Islam yang biasa disebut sebagai takfirisme, yaitu suatu paham atau gerakan radikal yang berakar pada ajaran untuk melabeli kelompok yang tidak sejalan dengan kelompoknya sendiri sebagai kafir.

Padahal jika kita perlu meninjau kembali definisi tentang “kekafiran” menurut ajaran al-Qur’an, Sunnah, dan pendapat para ulama. Pandangan umum yang selama ini berkembang otomatis menempatkan nonmuslim sebagai atau dalam kategori kafir. Haidar mencoba memberikan pandangan baru bahwa nonmuslim tak serta-merta kafir. Bahwa Non Muslim yang belum tegak atas mereka hujjah—atau di dalam istilah agamanya disebut sebagai qiyam al-hujjah—tidak dapat disebut sebagai kafir, meskipun mereka tidak memeluk Islam. Ada syarat syarat khusus, selain qiyam al-hujjah, yakni tindakan-tindakan untuk memerangi atau menindas umat Islam bahkan umat agama lain yang memungkinkan mereka dilabeli sebagai kafir dan diperlakukan dengan aturan-aturan yang mengatur orang-orang kafir.

Mengatasi berbagai perbedaan yang ada, Haidar menawarkan prinsip “persatuan umat Islam”. Ia berpendapat bahwa mazhab boleh berbeda, bahkan intra mazhab juga terdapat variasi-variasi yang terkadang cukup kontras. Tapi, di atas semuanya itu, ada prinsip-prinsip dasar, prinsip-prinsip umum yang semua mazhab dan kelompok dalam Islam berbagi. Itulah prinsip-prinsip utama (ushul) agama. Sehingga dalam kekayaan variasi terkait dengan cabang-cabang (furu’) agama itu, dan berbekal persamaan prinsip-prinsip utama itu, kaum Muslim dari semua kelompok dapat membangun persatuan yang menyebabkan sebagai satu umat mereka tetap bisa berkiprah dan memberikan kontribusi kepada kemanusiaan secara efektif. Itulah persatuan dalam kebhinekaan.

 BACA ONLINE | Haidar Bagir
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments