Nsaional.Is.Me [Download pdf] - Pandji Pragiwaksono


Judul Ebook : Nasional.Is.Me

Tebal Ebook : 233 Halaman

Bahasa           : Indonesia

Pandji PragiwaksonoHari itu, jalanan Sudirman – Thamrin sepi sekali.

Sedang ada demonstrasi Hari Anti Korupsi Sedunia.

Saya duduk di tempat favorit saya di Plaza Indonesia Extension.

Canteen, deket jendela.

Minuman yang paling saya suka di Canteen adalah Hot Chocolate.

Selain air putih tentunya, tapi air putih mah di mana-mana juga sama :P

Setiap kali saya di sana untuk wawancara, saya meminum minuman yang sama. Hot Chocolate.

Saking seringnya, pelayannya saja sampe hafal.

Selain karena mereka punya kemampuan mengingat yang baik, saya memang minumnya selalu ketebak. Itu-ituuuuu mulu.

Kalau saya masuk Starbucks mereka juga langsung bertanya “Caramel Machiatto?”

Pada prinsipnya, minuman hangat membantu saya menenangkan diri.

Setiap menghadapi wawancara, saya ingin memastikan bahwa saya berada dalam kondisi yang tenang, fokus, dan siap untuk menjawab pertanyaan wartawan.

Maklum, ketidakmampuan saya untuk konsentrasi membuat saya sering melenceng ke mana-mana kalau berbicara. Apalagi kalau bertemu wartawan media cetak.

Yang pernah wawancara saya pasti paham apa yang saya maksud Ketenangan memang saya perlukan, berhubung, hampir bisa dipastikan saya selalu bertemu dengan pertanyaan yang sama.

Wajar memang, karena saya ingin ditanya pertanyaan yang sama itu, “Apakah IndonesiaUnite sebenarnya?”

Tapi hari itu, saya mendapatkan pertanyaan yang rada berbeda..

“Kok bisa sih Mas optimis sekali dengan Indonesia di saat kebanyakan pesimis?”

Setiap kali saya ditanya, saya mengulang pertanyaannya di dalam kepala saya, lalu mencari jawabannya..

Saya berpikir “Kenapa gue bisa optimis? Hmmmm....”

Terus terang, saya bingung karena pertanyaan itu mengesankan: yang aneh itu saya. Bukan justru mereka yang pesimis terhadap Indonesia.

Saya, seperti jadi minoritas. Sebuah anomali.

Maka yang keluar dari mulut saya sambil menatap wartawan itu kebingungan adalah..

“Kalau orang-orang tahu apa yang saya tahu tentang Indonesia, mereka juga akan optimis..”

Kemudian pertanyaan susulan muncul “Apakah Mas Pandji sering bertemu dengan orang yang pesimis dengan Indonesia?”

Pertanyaan itu memicu sebuah ingatan lama...

Ingatan akan sebuah kejadian yang sudah lama berlalu...

Kejadian itu terus membekas dalam benak saya, bahkan sampai saya tulis di blog saya...

Di bawah ini adalah tulisan saya yang ditulis untuk kebutuhan blogging, mohon maaf gaya penulisannya sedikit “slenge-an”

 BACA ONLINE Pandji Pragiwaksono
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments