Matinya Seorang Mantan Manteri [Download pdf] - Nawa El Saadawi


Judul Ebook : Matinya Seorang Mantan Manteri

Tebal Ebook : 44 Halaman

Bahasa           : Indonesia

Matinya Yang Mulia Mantan Menteri Letakkanlah tanganmu di kepalaku, Ibu, dan usaplah rambutku, leherku dan dadaku dengan lembut, se-bagaimana yang dulu selalu Ibu lakukan ketika aku kecil, karena Ibulah satu-satunya yang kumiliki dan wajah Ibu satu-satunya wajah di dunia ini yang kulihat atau yang ingin kulihat dalam saat-saat terakhir ini.

Betapa dulu aku selalu ingin agar Ibu memarahi aku karena tidak mengunjungimu selama lima tahun. Namun Ibu bukanlah satu-satunya orang yang tidak kuperhatikan. Telah tidak kuhiraukan seluruh dunia ini, termasuk diriku sendiri, rumahku, istriku dan teman-temanku. Golf, yang menjadi olah raga kegemar-anku tidak pernah kumainkan selama lima tahun belakangan ini. Bahkan putri kecilku sendiri yang sangat kucintai tidak pernah kujenguk. 

Wajahkusendiri, Ibu, tak pernah kulihat Ketika aku bergegas ke luar rumah, biasanya aku menengok sejenak ke cermin, tapi bukan untuk melihat wajahku, melainkan untuk membetulkan letak dasi yang melingkari leherku atau untuk memeriksa apakah warna kemejaku sesuai dengan warna dasiku. Dan ketika benar-benar kulihat wajahku di cermin, aku tidak melihatnya. Ketika aku melihat wajah orang di kantor atau di jalan lewat kaca mobilku, aku tidak melihat mereka. Jika mereka ber-bicara denganku, aku tidak mendengar mereka, mes-kipun mereka berbicara dengan suara keras. Bahkan tidak juga kudengar suara klakson mobil yang paling keras pun, juga bahkan bila suara klakson itu ditujukan kepadaku dari belakang. Aku tidak mende-ngarnya. 

Demikian sering sebuah mobil membuatku kaget ketika lewat sehingga aku berhenti berjalan. Ibu, aku seperti seseorang yang tidak melihat maupun mendengar maupun hidup di dunia ini. Jadi di dunia mana aku hidup? Adakah dunia lain tempat orang hidup selain daripada dunia ini yang ditempati manusia, kecuali jika Tuhan telah memanggil orang! itu? Ibu, aku tahu Tuhan belum memanggilku karena aku belum lihat pernyataan duka cite di surat kabar. 

 BACA ONLINE Nawa El Saadawi
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments