Puisi-Puisi dari Penjara [Download pdf] - S. Anantaguna


Judul Ebook : Puisi-Puisi dari Penjara

Tebal Ebook : 172 Halaman

Bahasa           : Indonesia

Sebuah pernyataan puitis dan puisi yang berfilsafat. Dengan pernyataan ini, Anantaguna telah lebih meluaskan arti dan pengertian tentang penjara itu sendiri. Kita akan cepat merasa, dalam sebuah negara yang tidak atau kurang demokratis, adalah juga sebuah penjara besar atau negara penjara. Tapi penjara yang lebih kecil, yang dalam sel‐sel yang kotor dan berjeruji besi yang pernah didiami Sabar Anantaguna, keterbatasan itu punya arti yang lebih mutlak, lebih berkesan. Namun Sabar menganggap jeruji‐jeruji besi yang mengurungnya adalah juga tali‐tali kecapi yang dipetiknya setiap hari, begitu akrab, begitu merdu yang mengalahkan suara bentakan para sipir, interogator, bahkan rontaan teman‐temannya yang disiksa dan siksaan terhadap dirinya sendiri. Di sini kita merasakan kekuatan puisi di luar puisi itu sendiri.

Kelahiran sebuah puisi adalah juga sebuah proses dan proses itu sering‐sering diartikan orang sebagai ilham atau inspirasi atau ada juga yang menyebutnya sebagai momen‐momen puitis. Proses lahirnya sebuah puisi bisa sangat berlainan pada tiap penyair. Dan pada Sabar, proses itu sangat istimewa atau tak biasa datangnya. Dan Sabar dengan jelas memberitahu kita dengan segera sebagaimana judul kumpulan pusinya itu sendiri: ʺPuisi‐Puisi dari Penjaraʺ. Tapi saya tidak merasa pengap, tidak merasakan keterbatasan bahkan saya merasa dibebaskan oleh puisi‐puisi Sabar Anantaguna. Bebas dari dugaan bahwa seorang Sabar itu akan kapok, akan kompromi dan akan berpaling sesudah menjalani hidup yang serba terbatas, serba direndahkan, serba diabaikan. Puisi‐puisi Sabar Anantaguna, sebagaimana juga puisi‐puisi Sutikno W. S., mempunyai nyawa yang sama: Kesetiaan dan tanpa penyesalan meskipun cara pengungkapannya sangat berlainan dan mempunyai ciri khusus sendiri‐sendiri.

Dalam banyak sajak‐sajak Sabar Anantaguna saya menemui banyak personifikasi yang menggelora yang adalah juga metafora penghias segar dan menarik dalam banyak puisi‐puisinya. Tapi tidak hanya itu. Sinisme Sabar bertebaran di sana‐sini tapi tidak menimbulkan antipatik atau iritasi pada pembacanya. Dan sinisme itu juga adalah sebagai pengganti makian kasar atau kutukan pada musuh yang kejam dan biadab. Puisi protes tidak mesti harus selalu gamblang dan frontal. 

Sabar menempuh jalan lain yang tidak lagi mengikuti sajak‐sajak perlawanan segolongan penyair Lekra di zaman kejayaannya. Sajak‐sajak Sabar sudah sangat berlainan dengan sajak‐sajak perlawanan Agam Wispi pada zamannya yang bisa frontal hadap‐berhadapan dengan para musuhnya (para jenderal umpamanya). Namun sinisme Sabar terasa mempunyai kekuatan magis meskipun juga tidak sengaja mengajak orang lain berpihak atau bertimbang rasa padanya. Sabar membuat sajak‐sajak bukan hanya untuk orang‐orang yang sehaluan dengannya tapi memang secara sengaja atau tidak, untuk orang seperasaan dengannya karenanya dia bisa menjangkau hati nurani manusia yang lebih luas lingkungannya.

 BACA ONLINE S. Anantaguna
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments