Salatiga Kota Merah [Download pdf] - Lentera


Judul Ebook : Salatiga Kota Merah

Tebal Ebook : 41 Halaman

Bahasa           : Indonesia

Lentera mendatangi Kantor Walikota Salatiga. Di dalam pendopo, Lentera melihat barisan ilustrasi dan foto mantan Walikota Salatiga di dinding sebelah kanan pintu masuk. Tapi ada satu bingkai kosong : Bakrie Wahab.  Priyantara, staf Humas Pemkot Salatiga menjelaskan bahwa Pemkot tidak memiliki arsip apapun mengenai Bakrie Wahab, karena sudah sangat lama. 

“Dulu bingkai ini malah tidak ada. Tapi untuk menghormati beliau, kami tetap memasang bingkainya, walaupun tanpa foto,” ujar Priyantara.  Menurut pengakuannya, Pemkot Salatiga telah berusaha mencari foto Bakrie Wahab. “Namun sampai sekarang kami belum menemukannya,” tambah Priyantara.

Dulu Jawa Tengah memang menjadi salah satu basis massa PKI di Indonesia. Banyak jabatan dan pimpinan daerah di pegang oleh PKI, misalnya Bupati Cilacap, Walikota Magelang, Bupati Boyolali dan daerah lainnya. Salah satunya Salatiga yang saat itu dipimpin oleh Bakrie Wahab.

Di Salatiga, PKI merupakan salah satu kekuatan politik yang besar selain NU dan PNI. Seperti ditulis Singgih Nugroho dalam Menyintas dan Menyeberang, konflik antara partai dalam memperebutkan anggota serta jabatan penting pemerintah telah terjadi sejak tahun 1955 dan semakin panas hingga 1963-1964. Selain walikota, PKI berhasil merebut posisi-posisi strategis di DPRD Salatiga.

“Rambutnya keriting, agak gemuk, dan seperti orang Arab,” seperti itulah gambaran sosok Bakrie Wahab dalam ingatan Johnny Andreis, pensiunan Badan Pusat Statistik Salatiga. Johny mengaku telah beberapa kali bertemu dengan Bakrie Wahab. 

Sebagai pengurus Pramuka Kwarcab Salatiga, Johnny selalu berhadapan dengan Bakrie Wahab selaku Penanggungjawab Pramuka Salatiga. Menurut Johnny, Bakrie Wahab adalah sosok yang judes dan tidak ramah. “Saya tidak terlalu suka,” tambah Johnny. Berdasarkan informasi yang Lentera dapatkan, Bakrie Wahab yang berasal dari Pekalongan tersebut tinggal di Jalan Senjoyo No. 6, tidak jauh dari eks-kantor PKI di Jalan Jendral Sudirman. Karena rumah itu dimiliki petinggi PKI, banyak yang menolak menempati rumah itu, kecuali Sutoyo. 

Sutoyo, seorang pensiunan Perhutani, mengaku sempat menempati rumah mantan walikota itu. Setelah kosong selama dua tahun, Letkol Soegiman, dari Korem 073 Salatiga kemudian memberikan rumah tersebut kepada Sutoyo. Letkol Soegiman yang kemudian menggantikan Bakrie Wahab sebagai Walikota Salatiga sejak 1965.

 BACA ONLINE Lentera
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments