Tanah Berdarah di Bumi Merdeka [Download pdf] - Dalhar Muhammadun


Judul Ebook : Tanah Berdarah di Bumi Merdeka

Tebal Ebook : 137 Halaman

Bahasa           : Indonesia

1965 adalah tahun yang selalu terngiang di benak masyarakat Nusantara, setelah tahun 1945, tahun kelahiran Bangsa Indonesia. Sebuah peristiwa besar terjadi di tahun 1965, di mana ratusan ribu bahkan mungkin jutaan- anak bangsa terbunuh. Sebuah tragedi yang sampai saat ini masih terasa pedih di hati para korban yang menyandang predikat miring 'Eks-Tapol'.

Sampai saat ini, tragedi kemanusiaan 1965-1966 masih dianggap sebagai keniscayaan sejarah. Setidaknya ada tiga hal yang mendasari anggapan tersebut. Pertama, memang selama rentang waktu yang begitu panjang, citra yang dibangun oleh rezim Orde Baru dalam konteks peristiwa 1965-1966 merupakan kemenangan dari patriot atas pengkhianat bangsa. 

Kedua, sebanding dengan itu, penguasa politik Orde Baru juga mengingatkan kepada masyarakat Muslim sebagai elemen terbesar di Republik ini bahwa peristiwa 1965-1966 merupakan kemenangan Muslim atas Kafir. Ketiga, pada tingkat tertentu, masyarakat kita sendiri masih menerima dengan bangga akan Pencitraan negatif tersebut. Karenanya tidak salah jika peristiwa yang menafikan nilai-nilai kemanusiaan itu beracla pada situasi yang paling 'sepi' di antara peristiwa-peristiwa politik lainya. Padahal peristiwa tersebut memiliki latar belakang sosial, politik, dan ekonomi yang kompleks dan panjang serta melibatkan hampir seluruh elem en bangs a di Republik ini.

Ditambah lagi dengan tindak kekerasan politik clan politik kekerasan yang selalu direproduksi oleh rezim Orde Baru, dalam rangka memangkas kekuatan kritis dan memperkokoh hegemoni penguasa. Negara sudah memanfaatkan situasi politik yang semestinya merupakan kondisi yang wajar dalam situasi pencarian jati diri negara-bangsa seperti Indonesia, di mana seharusnya negara berperan sebagai fasilitator yang mampu menghadirkan ruang publik yang bebas, guna terciptanya dialog antarkekuatan politik yang ada. Akan tetapi, terjadi hal yang berbeda, negara (malah) melakukan proses penyemaian keprqjuritan sampai lapisan yang paling bawah dalam masyarakat. Sehingga itu mempersubur sifat permusuhan dalam diri masyarakat guna memvonis clan mengeksekusi kelompok lain yang dianggapnya sebagai penyakit sosial dengan mengatasnamakan identitas sosial, baik itu agama, ideologi, politik, suku, etnis, golongan ataupun gender.

 BACA ONLINE Dalhar Muhammadun
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments