Baper (Bawa Perubahan) - Rhenald Kasali [Download pdf]


Judul Ebook : Baper (Bawa Perubahan)

Tebal Ebook : 186 Halaman

Bahasa           : Indonesia

Jika terdengar nama Profesor Manajemen UI, Renald Kasali maka yang teringat adalah teori driver dan passenger-nya. Driver, adalah di mana seseorang mengemudikan sendiri kehidupannya, terbiasa keluar dari zona nyaman dan mengeksplorasi tantangan-tantangan baru, mengambil risiko yang terukur, mendapatkan kesulitan sekaligus memecahkan masalah (bersama), menginspirasi penumpangnya (orang lain), dan rendah hati.

Sedangkan, Passenger itu kebalikannya, kurang gigih, kurang tekun, suka mencari pembenaran, tidak belajar dari kesalahan, tidak disiplin, bersifat fatalistik, dan tidak percaya diri (halaman 10). Seorang yang bermental driver biasanya menjadi seorang pemenang dalam kehidupan. Maka begitu sebaliknya, orang bermental passenger mereka tidak sulit menjadi pemenang, dikarenakan mereka tidak mengekspos diri pada risiko (halaman 10).

Teori ini adalah harapan Profesor Renald atau   akrab disapa Babe ini agar ada perubahan di Bangsa ini. Ada harapan agar Bangsa ini kelak tidak hanya berkembang tetapi juga menjadi maju dan punya daya saing dengan negara lain. Babe ingin ada perubahan di negeri ini terkait beberapa aspek, mulai dari bagaimana memandang pendidikan yang benar, bagaimana pola asuh yang benar,  bagaimana menjadi pemimpin yang benar dan sebagainya.

“Perubahan belum tentu membuat sesuatu menjadi lebih baik. Namun, tanpa perubahan, tidak akan ada pembaruan, tidak akan kemajuan (halaman 11),” ini perkataan Babe dalam buku terbaru yang berjudul BAPER: Bawa Perubahan. Babe memang ingin mengupayakan adanya perubahan cara pandang, khususnya terhadap aspek yang sudah tidak sesuai zaman atau aspek yang menurut beliau salah.

Salah satunya tentang bagaimana pola asuh yang benar menurut Babe. Babe mengatakan, “Kebanyakan orang Indonesia dari kecil dibedong kemudian besar sedikit digendong. Dari kecil kita terbiasa dilindungi secara berlebihan oleh orangtua. Pemahaman itu menyerap ke alam bawah sadar kita hingga dewasa. Bahkan menjemput kekasih untuk menikah atau mendaftar di perguruan tinggi saja, kita masih terus ditemani. Di negara maju, hampir sulit kita menemukan anak-anak yang dibedong, tidak ada orangtua yang berlebihan dalam melindungi. Sewaktu di Amerika, anak saya masih bayi, kami pasangi bedong. Kami diadukan tetangga pada kepolisian karena melanggar pasal perlindungan anak. Saya butuh berjam-jam untuk menjelaskan apa itu bedong. Mereka kaget bahwa semua anak Indonesia sejak kecil “dikurung” seperti itu (halaman 43).”

 BACA ONLINE Rhenald Kasali
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

2 Comments