Modul Pelatihan Promosi Cedaw, Mempromosikan Nilai-nilai Budaya setara dan Adil Gender [Download pdf] - Solidaritas Perempuan


Judul Ebook : Modul Pelatihan Promosi Cedaw

Tebal Ebook : 82 Halaman

Bahasa           : Indonesia

Dalam masyarakat Indonesia, budaya patriarki masih sangat kuat mempengaruhi pola pikir dan pola perilaku setiap individu. Budaya patriarki menempatkan laki-laki sebagai mahluk yang lebih unggul, sosok pemegang kekuasaan dan penentu keputusan dalam praktik kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga, masyarakat, dan Negara. Perempuan dianggap mahluk yang lemah dan lebih rendah dari laki-laki. Berbagai stereotip (pelabelan) terhadap perempuan seringkali membatasi ruang gerak perempuan dan menghambat perempuan untuk menikmati hak asasinya diberbagai bidang kehidupan. Sebagai contoh : perempuan tidak pantas menjadi pemimpin karena dianggap tidak bisa tegas seperti laki-laki, atau perempuan tidak boleh sekolah tinggi-tinggi karena setelah menikah tugas utama perempuan adalah di sumur, kasur, dan dapur.

Budaya patriarki menyebabkan ketidaksetaraan gender dan subordinasi perempuan di dalam masyarakat. Dalam lingkup keluarga dan masyarakat karena peran perempuan hanya ditempatkan di wilayah domestik (rumah tangga), perempuan tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan-keputusan di keluarga dan masyarakat. Dalam lingkup negara, karena partisipasi politik perempuan masih sangat rendah, kepentingan perempuan tidak diprioritaskan dalam pembuatan kebijakan dan program pembangunan. Akibatnya kesetaraan dalam memperoleh manfaat yang sama dan adil dari hasil-hasil pembangunan antara laki laki dan perempuan belum tercapai.

Dalam kehidupan sehari-hari, perempuan seringkali menjadi objek tindakan kekerasan akibat cara pandang yang diskriminatif terhadap perempuan. Di antara contoh kekerasan terhadap perempuan adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), baik yang bersifat fisik maupun non-fisik, kekerasan seksual, perkosaan, termasuk perkosaan dalam perkawinan (marital rape), penyalahgunaan (abuse) dan ekspolitasi seksual, pelecehan seksual di tempat kerja atau di sekolah, incest (hubungan seksual dengan orang yang memiliki pertalian darah atau ikatan keluarga), pelacuran paksa, dan penyalahgunaan seksual terhadap perempuan oleh penguasa, baik dalam keadaan konflik, keadaan darurat lainnya, maupun keadaan normal 

Perempuan menjadi pihak yang banyak menjadi korban diskriminasi dan kekerasan berbasis gender karena ketimpangan relasi antara laki-laki dan perempuan di masyarakat. Diskriminasi yang dialami oleh perempuan dapat berbeda-beda baik karena status sosialnya, keadaan ekonominya, status kesehatannya, ras, etnis, pilihan keyakinan maupun orientasi seksualnya, dan sebagainya. Dengan demikian, situasi yang lebih berat akan dialami oleh perempuan yang menjadi korban kekerasan akibat diskriminasi yang berlapis, misalnya diskriminasi terhadap perempuan yang dialami oleh perempuan penyandang disabilitas, perempuan adat, dan perempuan dari kelompok minoritas.

 BACA ONLINE Solidaritas Perempuan
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments