Garis Batas, Perjalana di Negeri-Negeri Asia Tengah [Download pdf] - Agustinus Wibowo


Judul Ebook : Garis Batas

Tebal Ebook : 528 Halaman

Bahasa           : Indonesia

ORANG Yunani menamainya Oxus. Orang Arab mengenalnya sebagai Jeyhun sungai surgawi yang mengaliri Taman Firdaus. Pujangga Persia memujanya sebagai Mulyan, yang bersama alirannya tersiar kisah kepahlawanan Rustam dan Sohrab dalam pertarungan dua negeri agung, Iran dan Turan. Iskandar Agung dari Makedonia pun pernah menyeberanginya, dan membawa serta peradaban Eropa ke tanah Asia. Begitu banyak nama yang disandangnya Amu Darya, Sungai Amu, Panj, Vaksh. Namun saya menyebutnya ”Sungai Pemisah Takdir”. 

Dari atas tebing tepian sungai yang terjal, alirannya terlihat menggelegak hebat. Suara gemuruhnya menenggelamkan semua bunyi lain yang ada. Di dalam benak saya hanya terbayang kematian. Siapa pun yang terjatuh ke sana, pasti akan terseret, terempas ke bebatuan besar nan tajam, tenggelam ke dalam airnya yang kejam. Tetapi sungai ini juga memberi kehidupan kepada lembah-lembah menghijau subur yang terjepit di antara gunung-gunung cadas yang tingginya menggapai awang-awang.

Amu Darya bukanlah sungai biasa. Dari mata airnya di Pamir, pegunungan atap dunia, sungai ini dihidupi oleh salju yang menutup puncak-puncak gunung raksasa. Alirannya begitu deras, hingga buihnya sampai melayang ke udara. Gelegar suaranya melantunkan nyanyian seram dari dasar jurang. Kemudian, ratusan kilometer dari sana, air itu mengalir ke tempat saya berdiri sekarang ini. Meski alirannya melambat, tetapi tetap saja mengerikan. Di sini, ia menjadi pembelah negeri. Tanah yang saya injak adalah Afghanistan, di seberang sungai sana adalah Tajikistan.

Terus ke hilir nanti, ada secuil Uzbekistan, tempat sungai ini berkurang garangnya, semakin melambat, tetapi menjadi lebar tak terkira. Kalau perjalanan diteruskan menghilir, sungai ini menjadi pembatas antara padang gurun Afghanistan dan Turkmenistan yang sama keringnya. Di sana, gelegaknya sirna, bahkan terlalu lemah untuk mempertahankan arah alirannya sendiri, sehingga letaknya kemudian bergeser di tengah padang luas, dan menjadi sengketa dua negara yang menjadikannya sebagai tapal batas. Lalu Amu Darya pun akan membelok ke utara, ke arah pedalaman gurun Pasir Hitam Karakum di Turkmenistan.

 BACA ONLINE Agustinus Wibowo
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments