Novel Rentang Kisah - Gita Savitri Devi

Judul Ebook : Rentang Kisah

Tebal Ebook : 218 Halaman

Bahasa           : Indonesia

Kalau ditanya, siapa orang paling berharga di dalam hidup kita? sudah pasti kita akan menjawab orang tua, terutama Ibu. Ibu memang sudah seharusnya menjadi sosok yang paling berharga bagi seorang anak. Sosok paling di cintai dan dihormati. Namun, jika hal itu ditanyakan kepadaku saat remaja, jawabannya bukan Ibu.

Aku masih ingat betul bagaimana sosoknya di mataku kala itu. Ibu adalah seseorang yang kerjaannya cuman marah-marah. Apa pun yang aku lakukan selalu salah. Aku dinilainya nggak becus dan cuman bisa bikin emosi.

Jadi, nggak heran kalua kami sering terlibat pertengkaran. Setiap hari ada aja yang bisa bikin Ibu memarahiku. Entah karena nggak mengangkat telepon, telat bangun pagi untuk salat subuh dan siap-siap sekolah, karena aku nggak langsung keluar saat bel pulang berbunyi. Pokoknya macam-macam, deh.

Hal-hal kaya gitu bikin Ibu menjadi sosok yang aku takuti, bukan hormati. Sebenarnya aku mau sekali-kali membalas kemarahan ibu dengan kemarahan juga, tapi aku terlalu takut. Ibu kalau sudah marah serem banget. Raut juteknya dengan mudah menciutkan nyaliku. Akhirnya, aku cuman bisa berkeluh kesah dan marah-marah sendiri karena merasa Ibu nggak menyayangiku sama sekali. Sosoknya jauh dari kata hangat yang bisa dipeluk. Justru, aku melihatnya sebagai musuh.

Setiap hari, aku berusaha agar tidak berurusan atau ngeribetin Ibu, karean ujung-ujungnya aku bakal kena damprat. Jantungku degdegan, sudah kayak lagi naik roller coaster ketika mendegar langkah kakinya menuju kamarku. Buatku, Ibu adalah sosok yang sangat menyeramkan. Sampai-sampai aku pernah berkata ke teman-temanku, "Asli, ya, mending gue ngeliat kuntilanak, deh, daripada ngeliat nyokap gue marah." Teman-temanku yang nggak tahu langsung punya presepsi kalau doi galak-galaknya melebihi guru paling killer disekolah.

 BACA ONLINE Gita Savitri Devi
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments