Ebook Ekspedisi Cengkeh - Puthut EA, dkk

............................................................................
Judul Ebook  : Ekspedisi Cengkeh
Tebal Ebook   : 306 Halaman
Bahasa : Indonesia
...........................................................................

Setelah sekian abad pemusnahan pohon cengkeh oleh Belanda, tak ada orang di kampung yang mengetahui bila di bukit itu masih terdapat pohon cengkeh. Warga Bukubualawa juga kehilangan ingatan akan tanaman yang diburu berbagai suku bangsa itu. Sampai pada 1960-an, seorang pedagang dari Ternate datang ke kampung mereka. Pedagang inilah yang membuktikan di bukit itu terdapat pohon cengkeh. Kebetulan harga cengkeh saat itu sedang melambung.

Cengkeh bagi petani serupa anak yang dibesarkan dengan penuh cinta dan harapan. Kelak, ketika mereka sudah letih, akan menghibur mereka dengan akhir kisah yang manis. Tapi saat cengkeh mulai diatur tataniaganya oleh pemerintah, KUD justru datang menghancurkan harapan mereka. Banyak petani yang dulu termakan iming-iming KUD, menyetor berkarung-karung cengkeh, tapi sampai sekarang belum juga terbayar.

Pappaja’ adalah istilah yang lazim digunakan untuk merujuk pada orang yang menawar harga cengkeh petani langsung dari pohonnya. Jika penawaran disepakati, maka cengkeh itu segera menjadi tanggungan sang pappaja’. Sejak itu, pappaja’ akan menghadapi sejumlah kendala. Mereka berada dalam perjudian permainan menaksir dan menghadapi harga pasar yang tak menentu.

Salah satu pedangang cengkeh di Melonguange atau Melong adalah Chandra (57). Melong ibukota Kabupaten Talaud. Jarak dari Beo sekitar 40 km. Berbeda dengan Edy yang baru melakoni bisnis cengkeh tiga tahun terakhir (ketika harga tinggi), Chandra sudah mulai sejak tahun 1980-an. Ia warga keturunan Cina yang berasal dari Makassar, istrinya orang asli Talaud. “Memang sudah lama usaha cengkeh tapi sempat berhenti antara tahun 2005 - 2010, karena harga cengkeh terlalu rendah waktu itu, jadi saya usaha lain. Cengkeh yang masuk di sini merata dari beberapa tempat. Ada Rainis, Melong, Tule, dan Siama,” kata Chandra.

BACA ONLINE Puthut EA, dkk
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments