Selimut Debu - impian dan kebanggaan dari negeri perang afghanistan - Agustinus Wibowo

............................................................................
Judul Ebook  : Selimut Debu
Tebal Ebook   : 482 Halaman
Bahasa : Indonesia
...........................................................................

Kepolosan ini juga yang, menurut saya, telah menyelamatkan Agustinus berkali-kali dari tipu-muslihat para berandal dan kaum oportunis: di malam-malam buta saat dia terlalu lelah untuk membela diri, atau di siang bolong saat perutnya keroncongan dan dia menemukan dompetnya hilang dicopet orangselalu ada saja bantuan yang menghampirinya, baik itu dalam bentuk seduhan teh, susu hangat, atau sepiring lauk-pauk sederhana un- tuk mengisi perut selama perjalanan berikutnya. Tak jarang juga ia diundang menginap di rumah keluarga tak dikenal, tidur di lantai atau ranjang jadi-jadian sampai matahari naik ke ufuk timur, dan sepatunya yang lusuh kembali menapaki jalan-jalan asing bagai dalam mimpi.

Sekarang badan naga raksasa ini teronggok di LembahAjdahar. Untuk naik ke puncaknya, kita harus mendaki bukit curam. Bukit ini memanjang, dan bagian puncaknya tak lebih dari semeter lebarnya. Di kiri jurang, di kanan jurang. Di ujung bukit ada mata air yang menghasilkan air berwarna kuning, di percaya sebagai air mata naga. Sementara di padang seberang tersebar formasi bebatuan yang bentuknya aneh, mengingatkan pada alam zaman prasejarah

Saya takut-takut menggapai tongkat gembalanya. Dia lincah naik ke batu cadas. Tapi ini bukan alam habitat saya, berkali- kali saya terpeleset waktu memanjat batu tegak lurus. Hanya semak-semak yang bisa saya raih. Belukar yang tumbuh dari batu ini bisa saja patah sewaktu-waktu. Sedangkan di bawah ada genangan air sungai mengalir deras.

Seorang kakek bungkuk berjalan tertatih-tatih dengan tong- katnya. Serban putihnya yang kini berwarna kecokelatan ka­rena debu tergerai panjang hingga ke pinggang. Kerut-kerut di wa­jah- nya menunjukkan sudah banyak musim yang dilaluinya. Seperti sa­ya yang terkesima mengamatinya, ia pun terkesima mengamati sa­ya, dari ujung kepala sampai ke ujung sepatu bot yang sudah je­bol. Yang paling menarik perhatiannya adalah kaca mata yang ber­tengger di batang hidung pesek saya.

 BACA ONLINE | Agustinus Wibowo
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments