The Great Episodes of Muhammad Saw.: Menghayati Islam dari Fragmen Kehidupan Rasulullah Saw. - Dr. Al-Buthy

............................................................................
Judul Ebook  : The Great Eposodes of Muhammad Saw.
Tebal Ebook   : 785 Halaman
Bahasa : Indonesia
...........................................................................

T ujuan mempelajari dan memahami Sîrah Nabi Saw. bukanlah semata-mata mencermati pelbagai peristiwa sejarah, juga bukan sekadar meriwayatkan aneka kisah dan kejadian yang dianggap orisinil. Tujuan mempelajari Sîrah Nabi Saw. adalah agar Muslim dapat menggambarkan hakikat Islam yang menjelma dalam kehidupan Nabi Saw. Maka, tak sepatutnya kita menempatkan kajian Fiqhus- Sîrah Nabi Saw. setara dengan kajian riwayat hidup salah seorang khalifah, raja, ataupun kisah tentang suatu periode tertentu dalam sejarah. Dengan kata lain, kajian Sîrah Nabi Saw. merupakan amal nyata yang bertujuan untuk menjelmakan hakikat Islam secara lengkap, dengan sosok Nabi Muhammad Saw. sebagai contoh idealnya.

Pelajaran yang dapat kita ambil adalah bahwa semua cobaan berat dan rintangan di jalan dakwah tidak boleh menghalangi atau menghentikan perjuangan. Semua itu tidak akan menggoda kita untuk meninggalkan dakwah atau bermalas-malasan, selama kita berjalan di atas petunjuk iman kepada Allah dan taufik-Nya. Barangsiapa menerima kekuatannya dari Allah, niscaya dia tidak akan pernah berputus asa. Selama yang memerintahkannya adalah Allah, pasti Dia akan memenangkannya.

Perkataan Abdullah bin Ubay ini ternyata didengar Zaid bin Arqam byang langsung pergi menemui Rasulullah Saw. dan mengadukan perihal ini. Umar, yang saat itu tengah bersama Rasulullah Saw., menyahut, “Ya Rasulullah Saw., perintahkanlah Abbad bin Bisyr untuk membunuh orang itu ( Abdullah bin Ubay).” Rasulullah Saw. berkata, “Bagaimana jika nanti orang-orang akan bergunjing bahwa Muhammad telah membunuh sahabatnya sendiri?! Tidak! Perintahkan saja semua orang untuk melanjutkan perjalanan.” Meski bukan kebiasaan Rasulullah Saw. melanjutkan perjalanan pada waktu seperti itu, semua kaum Muslim tetap diperintahkan untuk bergerak.

Lima malam sebelum Dzul Qa’dah313 berakhir, beliau meninggalkan Madinah menuju Makkah Al-Mukarramah. Jabir mengatakan, “Ketika Rasulullah telah menyiapkan untanya untuk berangkat, sejauh mata memandang aku melihat di depan Rasulullah Saw. banyak orang, jumlah yang sama juga di belakangnya, di kanan dan kirinya. Jadi, beliau, sang pengemban wahyu, berada di tengah- tengah kami.”

 BACA ONLINE Dr. Al-Buthy
 "jika link download bermasalah tolong tinggalkan komentar"
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments